Pentingnya Imunisasi Bagi Balita

  • Oct 05, 2021
  • kepoh

Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya akibat PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi) yang diberikan kepada anak sejak masih bayi. Dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dijelaskan bahwa setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit. Pada tanggal 21 September 2021 di Desa Kepoh mengadakan imunisasi untuk balita yang ditangani langsung oleh bidan desa dan dibantu tenaga kesehatan dari puskemas. Imunisasi berlangsung dengan lancar dan tertib, tidak lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Imunisasi sendiri diadakan di balai desa, dibantu juga oleh Mahasiswa KKN dari IAIN Kudus. Penentuan jenis imunisasi yang diberikan kepada balita berbeda-beda sesuai dengan umur. “ Untuk balita yang sedang pilek atau badan panas imunisasi ditunda terlebih dahulu” ujar bidan desa bu Tutik. Balita yang sedang mengalami pilek atau panas tidak boleh disuntik dulu, karena biasanya setelah imunisasi bayi tersebut mengalami demam. Di Indonesia program imunisasi mewajibkan setiap bayi usia (0-11 bulan) harus mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri 1 dosis hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-Hib, 4 dosis polio tetes dan 1 dosis campak. Adapun jenis-jenis imunisasi sebagai berikut :

  1. Imunisasi Hepatitis B (HB) Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis B, yang bisa menyebabkan kerusakan pada hati. Waktu pemberian: Dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 bulan, lalu saat 3 - 6 bulan. Catatan khusus: Jarak antara pemberian pertama dengan kedua minimal 4 minggu.
  2. Imunisasi BCG Manfaat: Mencegah penyakit tuberkulosis atau TB yaitu infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis.  Waktu pemberian: Sejak bayi lahir. Catatan khusus:  Bila ibu ketinggalan dan umur si kecil sudah lebih dari 3 bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. Uji ini untuk mengetahui apakah di dalam tubuh anak sudah terdapat bakteri penyebab TB atau tidak. BCG baru bisa diberikan, bila uji tuberkulin negatif.
  3. Imunisasi DPT Manfaat: Mencegah tiga jenis penyakit, yaitu Difteri (infeksi saluran pernapasan yang disebabkan  bakteri), Tetanus (infeksi bakteri pada bagian tubuh yang terluka), dan Pertusis (batuk rejan, biasanya berlangsung dalam waktu yang lama). Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat bayi berumur lebih dari enam minggu. Pemberian selanjutnya pada usia 4 dan 6 bulan. Catatan khusus: - Ulangan DTP diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun. Pada usia 12 tahun, vaksin ini diberikan lagi, biasanya di sekolah. - Kebanyakan bayi akan mengalami demam pada sore hari setelah imunisasi DPT, tetapi demam akan turun dan hilang dalam 2 hari.
 
  1. Imunisasi Haemophilus Influenzae tipe B HiB Manfaat: melindungi tubuh dari penyakit meningitis, pneumonia dan epligotitis. Waktu pemberian : anak-anak usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12-15 bulan.
  2. Imunisasi Polio Manfaat: Melindungi tubuh terhadap virus polio, yang menyebabkan kelumpuhan. Waktu pemberian: Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir. Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan. Catatan khusus: Pemberian vaksin ini harus diulang (boost) pada usia 18 bulan dan 5 tahun
  3. Imunisasi Campak Manfaat: Melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan virus. Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan. Campak kedua diberikan pada saat anak SD kelas 1 (6 tahun). Catatan khusus: Jika belum mendapat vaksin campak pada umur 9 bulan, anak bisa diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (MMR atau Measles, Mumps, Rubella) di usia 15 bulan.
Imunisasi dapat dikatakan sebagai investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah dibandingkan mengobati seseorang apabila sakit dan harus dibawa ke rumah sakit.